KATA
YANG TERUCAP (133)
“Tahukah kamu 6 (enam) macam kendala yang sering
dihadapi oleh pemimpin aparatur sipil negara (ASN) dalam jabatan struktural
terhadap bawahannya di institusi pemerintahan, kini kuberitahukan kepadamu
yaitu : (1) perintahnya bukan merupakan rantai komando: kurang memiliki
kekuatan yang mengikat sebagai satu perintah yang sama dan tidak bersifat top
down; (2) tidak memiliki uniform yang jelas dan tegas: uniform yang dikenakan
tidak mencerminkan kewibawaan yang memakainya hingga hampir tidak terlihat
perbedaannya antara pimpinan dan bawahan; (3) tidak adanya esprit de corps :
tidak memiliki kebanggaan, loyalitas dan pengabdian atas kelompok yang sama;
(4) tidak terbentuknya mental kesadaran: kurang menyadari tugas pokok dan
fungsi serta besarannya tanggung jawab yang diemban hingga seringkali terjadi
perbedaan penafsiran; (5) tidak tertib dan tidak disiplinnya diri sendiri:
lebih banyak meniru kesalahan dan keburukan yang terus berulang dan dianggap
benar (membenarkan yang biasa) dibandingkan dengan membiasakan yang benar; (6)
tidak memiliki kewenangan untuk menghukum langsung: proses yang panjang dan
berliku sering menghabiskan energi penjatuhan hukuman disiplin”
(Darlius
: Kepemimpinan)
“Memang akan menjadi buah si malakama ketika kita
dihadapkan pada dua pilihan yang sangat sulit dan memberatkan; jika pilih Ibu
maka si anak mati tetapi jika pilih anak maka si ibu mati. Padahal keinginan
kita adalah selamat untuk si Ibu dan si Anak; kalaupun harus memilih dan
terpaksa harus memilih dari pilihan diatas maka ibarat kata jangan potong dan
dimakan induk ayamnya tetapi makanlah telurnya”
(Darlius
: Koreksi Hati)
“Tahukah kamu 3 (tiga) kemudahan dan keuntungan yang
akan dirimu peroleh apabila mengutamakan mendahulukan kepentingan orang lain
daripada kepentingan diri sendiri, kini kuberitahukan kepadamu yaitu : (1) tak
akan lari gunung di kejar: ketika orang lain telah memperolehnya maka rezeki
yang akan dirimu peroleh semakin bertambah; (2) tak akan menggigit semut
diinjak: senantiasa memperoleh keberkahan dan kedamaian walaupun kesulitan yang
harus dihadapi; (3) tak akan tenggelam di air yang dangkal: kebaikan yang
diberikan akan mengharumkan nama dan amalan”
(Darlius
: Teropong Jiwa)
“Kejujuran dan
kebohongan merupakan dua kutub yang berbeda arah dan tujuannya: kejujuran
merupakan manifestasi dari buah pikiran murni yang diucapkan dengan lisan dan
dibenarkan oleh hati sedangkan kebohongan merupakan manifestasi dari buah
pikiran yang picik dan licik diucapkan dengan lisan dan mengelabui hati nurani.
Kalau berbicara kejujuran maka kita mengedepankan menjalankan semua
perintah-Nya dan menjauhi semua larangan-Nya sedangkan berbicara kebohongan
maka kita mengedepankan menjalankan semua ajakan sesat setan dan melanggar
semua perintah-Nya”
(Darlius
: Hati Berbicara)
“Boleh jadi batu kecil yang ada di tengah jalan
mengakibatkan kecelakaan besar bagi orang lain namun batu besar yang menimpa
dirimu hanya menjadi kecelakaan kecil. Tahukah kamu hal yang demikian itu
menunjukan bahwa Yang Maha Pencipta masih menyayangimu tersebab karena kebaikan
yang pernah dilakukan tanpa dirimu sadari; maka sadarilah dengan
sebenar-benarnya untuk senantiasa berbuat kebaikan”
(Darlius
: Jiwa Yang Tenang)
Sekayu, 29 Juli 2015
(Catatan Kecil : Kata Yang Terucap 133)
Link : Kata Yang Terucap 133
Tidak ada komentar:
Posting Komentar