KATA
YANG TERUCAP (136)
“Kuingatkan kembali kepadamu wahai para suami
janganlah dirimu merendahkan harkat dan martabat isterimu karena rendah dan
tingginya harkat dan martabatmu tersebab ada isterimu yang dengan keridhoan dan
keikhlasannya menerima dirimu sebagai imamnya”
(Darlius
: Renungan Diri)
“Tahukah kamu 6 (enam) macam senyuman yang akan
mempengaruhi dan mengubah dunia kehidupanmu, kini kuberitahukan kepadamu yaitu
: (1) senyum dalam kebahagiaan: ketika hati ini terbahagiakan maka dunia tampak
indah kemilau; (2) senyum dalam tangisan: ketika hati ini menanggis maka
senyuman hanya menghapus kesedihan yang ada; (3) senyum dalam penderitaan:
ketika hati ini terluka maka senyuman hanya menutupi penderitaan yang ada; (4)
senyum dalam kekecewaan: ketika hati ini terkhianati maka senyuman hanya
menghilangkan kegundahan; (5) senyum dalam keputusasaan: ketika hati ini sudah
tidak memiliki harapan maka senyuman hanya menhibur kegelisahan; (6) senyum
dalam kesinisan: ketika hati ini dipenuhi dengan iri dan dengki maka senyuman
hanya menghiasi sebagai senang melihat orang lain susah dan susah melihat orang
lain senang”
(Darlius
: Teropong Jiwa)
“Kuingatkan kembali kepadamu wahai para isteri
janganlah dirimu merendahkan hakekat dan kedudukan suamimu karena mulia dan
agungnya hakekat dan kedudukanmu tersebab ada suamimu yang dengan keridhoan dan
keikhlasannya menerima dirimu sebagai tulang rusuknya”
(Darlius
: Renungan Diri)
“Kalau berbicara mengenai kekuatan rakyat maka
sejarah telah membuktikan bahwa pemimpin-pemimpin negara atau kerajaan yang
bersifat absolut dan diktator tidak akan dapat bertahan berkuasa selamanya;
tahukah kamu 3 (tiga) macam kekuatan rakyat yang maha dahsyat yang
menyebabkannya, kini kuberitahukan kepadamu yaitu : (1) seikat sapu lidi lebih
kuat daripada sebatang lidi: bersatunya kekuatan rakyat yang kokoh untuk
mencapai tujuan yang sama; (2) sejumput tali lebih kuat daripada seutas benang:
terajutnya keinginan dan kemauan yang sama akan memberikan inspirasi kekuatan
bathin; (3) sekalung rantai lebih kuat daripada sebatang besi: persatuan dan
kesatuan dari seluruh penjuru persada untuk mencapai cita-cita yang sama”
(Darlius
: Nasionalisme dan Kebangsaan)
“Kuingatkan kembali kepadamu wahai para anak-anak
generasi penerus janganlah dirimu menghinakan kenyataan dan mengabaikan
keberadaan kedua orang tuamu karena kesuksesan dan keberhasilanmu tersebab ada
kedua orang tuamu yang dengan keridhoan dan keikhlasannya menerima dirimu
sebagai anak keturunannya”
(Darlius
: Renungan Diri)
Palembang, 19 Agustus 2015
(Catatan Kecil : Kata Yang Terucap 136)
Link : Kata Yang Terucap 136
Tidak ada komentar:
Posting Komentar