KATA
YANG TERUCAP (129)
“Bisakah dirimu belajar untuk memahami ke-5 (kelima)
hal ini agar dirimu dapat menjaga perasaan dan perhatian orang lain, kini
kuberitahukan kepadamu yaitu : (1) belajar untuk mendengarkan: hilangkan
perasaan bahwa dirimu lebih mengetahui daripada orang yang berbicara; (2)
belajar untuk menerima semua perbedaan: setiap orang diberikan kelebihan dan
kekurangan masing-masing dan inilah yang membuat hidup menjadi indah; (3)
belajar untuk berbagi kebahagiaan: tangan yang memberi lebih mulia daripada tangan
yang meminta-minta; (4) belajar untuk menghangatkan suasana: pahamilah
masing-masing karakter pribadi-pribadi yang ada dengan percakapan dan
pembicaraan yang selalu menyenangkan hati dan pikiran; (5) belajar untuk saling
menghormati: hormatilah dahulu orang lain agar dirimu juga dihormati”
(Darlius
: Setetes Embun)
“Jadikan dirimu sebagai
orang yang jujur dan tulus serta ikhlas agar dirimu memberikan manfaat bagi
orang lain karena kejujuran merupakan manifestasi dari kata hati sesungguhnya
yang tidak pernah berbohong; dan ketulusan merupakan manifestasi dari buah
pikiran yang murni tanpa dinodai pengharapan; sedangkan ikhlas merupakan
manifestasi keimanan yang diwujudkan dalam bentuk rasa syukur atas semua
karunia yang telah dianugerahkan-Nya”
(Darlius
: Jiwa Yang Tenang)
“Tahukah kamu 5 (lima) jenis cinta terlarang
(forbidden love) yang akan menjerumuskan dirimu kedalam api neraka, kini
kuberitahukan kepadamu yaitu : (1) cinta perzinaan: janganlah kamu mendekati
zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan
yang buruk; (2) cinta minuman keras: senang meminum khamar dan yang memabukan;
(3) cinta makanan haram: makanlah makanan yang halal dan menyehatkan; (4) cinta
sesembahan: tidak ada tuhan melainkan Allah; (5) cinta kekafiran: janganlah
dirimu mati melainkan mati dalam keadaan Islam”
(Darlius
: Teropong Jiwa)
“Tahukah kamu 4 (empat) perbedaan jelas antara orang
yang malas dengan orang yang rajin, kini kuberitahukan kepadamu yaitu : (1)
bertanya dahulu sebelum mengerjakan: orang yang malas mempertanyakan apa yang
harus dikerjakan sedangkan orang yang rajin mengerjakan terlebih dahulu lalu
bertanya apalagi yang mau dikerjakan; (2) berkata tidak tahu sebelum berpikir:
orang yang malas menggampangkan masalah sedangkan orang yang rajin memecahkan
masalah; (3) meminta imbalan sebelum bekerja: orang yang malas maunya dibayar
terlebih dahulu baru bekerja itupun dengan bermalasan sedangkan orang yang
rajin bekerja terlebih dahulu baru meminta bayaran; (4) diam saja daripada
berinovasi: orang yang malas tidak kreatif dan kurang bergaul sedangkan orang
yang rajin memiliki inovasi-inovasi dan senang bergaul”
(Darlius
: Motivasi Diri)
“Warisan budaya bangsa Indonesia sedemikian
banyaknya dan beraneka ragam oleh karena banyaknya suku bangsa; namun kita dan
pemerintah masih belum mampu untuk menjaga dan memelihara keasliannya. Tahukah
kamu 2 (dua) hal ini yang menyebabkannya yaitu : (1) berkurangnya nilai-nilai
Ke-Bhinneka Tunggal Ika-an: walaupun berbeda namun kita tetaplah satu sudah
tidak lagi bersemayam di dalam jiwa dan raga generasi bangsa Indonesia; (2)
berkurangnya cinta produk Indonesia: menganggap budaya bangsa sendiri tidak
mengikuti perkembangan jaman dan ketinggalan dari bangsa lain”
(Darlius
: Nasionalisme dan Kebangsaan)
Sekayu, 1 Juli 2015
(Catatan Kecil : Kata Yang Terucap 129)
Link : Kata Yang Terucap 129
Tidak ada komentar:
Posting Komentar