KATA
YANG TERUCAP (124)
“Seberapa besar rasa
kasih sayangmu terhadap anak keturunanmu kelak ditentukan oleh seberapa besar
penghormatan dan penghargaan dirimu kepada leluhur/nenek moyang dan jangan pernah
malu untuk mengakuinya”
(Darlius
: Jiwa Yang Tenang)
“Kebanyakan masyarakat pada negara-negara berkembang
mengeluh dengan tidak terpenuhinya barang-barang kebutuhan pokok yang mudah
didapatkan dan dengan harga yang terjangkau, hal ini sebenarnya tidak perlu
terjadi jika pemerintah yang ada dapat mengambil 4 (empat) langkah-langkah
berikut ini, yaitu : (1) tanamkan jiwa nasionalisme dan cinta tanah air: pupuk
sikap konsumerisme di dalam negeri dengan bangga terhadap produk sendiri; (2)
bangun ekonomi kerakyatan: berpihak dan mendukung sepenuhnya produksi rumah
tangga; (3) menyediakan teknologi tepat guna: teknologi sederhana yang bisa
mengembangkan usaha rakyat; (4) mendukung permodalah usaha kecil dan menengah:
menghapuskan birokrasi menyulitkan untuk usaha kecil dan menengah”
(Darlius
: Nasionalisme dan Kebangsaan)
“Di dalam masyarakat yang plural dan majemuk
seringkali terjadi pergesekan dalam hal budaya dan norma yang berlaku tetapi
hal ini tidak perlu terjadi jika kita saling menghormati dan menjunjung tinggi
nilai-nilai nasionalisme dan kebangsaan namun yang harus tetap kita sadari
bahwa perbedaan yang terjadi bukan merupakan penghalang untuk kita bersuku-suku
dan berbangsa-bangsa”
(Darlius
: Nasionalisme dan Kebangsaan)
“Orang bilang ‘lempar batu sembunyi tangan’ untuk
melukiskan orang-orang yang tidak bertanggung jawab atas perbuatannya tetapi
melemparkan kesalahan kepada orang lain, tahukah kamu 3 (tiga) hal ini yang
menyebabkannya yaitu : (1) senang melihat orang lain susah: tidak mau susah tetapi
melemparkan kesusahan kepada orang lain; (2) muka macan namun berhati kelinci:
bisanya cuma menakut-nakuti orang lain namun sebenarnya penakut; (3) gemar
memakan bangkai saudaranya sendiri: menyelamatkan diri dari jurang dengan
mendorong orang lain ke dalam jurang”
(Darlius
: Teropong Jiwa)
“Bayarlah upah buruhmu sebelum keringatnya kering;
ini menunjukan bahwa sebagai pemberi pekerjaan harus memberikan haknya
pelaksana pekerjaan setelah selesainya pekerjaan dengan tanpa menunda-nunda
waktunya apalagi sampai memakan sebahagian haknya itu semua menunjukan bahwa
kita dilarang untuk berbuat sewenang-wenang“
(Darlius
: Koreksi Diri)
Jakarta, 27 Mei 2015
(Catatan Kecil : Kata Yang Terucap 124)
Link : Kata Yang Terucap 124
Tidak ada komentar:
Posting Komentar